Kayu Jati Dengan Furniture Kualitas Ekspor

Sifat struktur/mikroskopis yaitu sifat yang bisa kita kenal dengan mempergunakan alat bantu, yaitu kaca pembesar (loupe) dengan pembesaran 10 kali. Sifat struktur yang diperhatikan yaitu :

Pori (vessel) yaitu sel yang berbentuk pembuluh dengan arah longitudinal. Dengan mempergunakan loupe, pada bidang lintang, pori terlihat sebagai lubang-lubang beraturan maupun tak, ukuran kecil maupun besar. Pori bisa dibedakan menurut penyebaran, susunan, isi, ukuran, jumlah dan bidang perforasi).

Parenkim (Parenchyma) yaitu sel yang berdinding tipis dengan bentuk batu bata dengan arah longitudinal. Dengan mempergunakan loupe, pada bidang lintang, parenkim (jaringan parenkim) terlihat memiliki warna yang lebih cemerlang dibanding dengan warna sel sekelilingnya. Parenkim bisa dibedakan menurut atas hubungannya dengan pori, yaitu parenkim paratrakeal (berhubungan dengan pori) dan apotrakeral (tak berhubungan dengan pori).

Jari-jari (Rays) yaitu parenkim dengan arah horizontal. Dengan mempergunakan loupe, pada bidang lintang, jari-jari terlihat seperti garis-garis yang sejajar dengan warna yang lebih cemerlang dibanding warna sekelilingnya. Jari-jari bisa dibedakan menurut ukuran lebarnya dan keseragaman ukurannya.

Saluran interseluler yaitu saluran yang berada di antara sel-sel kayu yang berfungsi sebagai saluran khusus. Saluran interseluler ini tak selalu ada pada setiap ragam kayu, namun hanya terdapat pada ragam-ragam tertentu, semisal sebagian ragam kayu dalam famili Dipterocarpaceae, antara lain meranti (Shorea spp), kapur (Dryobalanops spp), keruing (Dipterocarpus spp), mersawa (Anisoptera spp), dan sebagainya. Memiliki arahnya, saluran interseluler dibedakan atas saluran interseluler aksial (arah longitudinal) dan saluran interseluler radial (arah sejajar jari-jari). Pada bidang lintang, dengan mempergunakan loupe, pada biasanya saluran interseluler aksial terlihat sebagai lubang-lubang yang berlokasi diantara sel-sel kayu dengan ukuran yang jauh lebih kecil.

Saluran getah yaitu saluran yang berada dalam batang kayu, dan wujudnya seperti lensa. Saluran getah ini tak selalu dijumpai pada setiap ragam kayu, namun hanya terdapat pada kayu-kayu tertentu, semisal jelutung (Dyera spp.)
Tipe kerinyut yaitu penampilan ujung jari-jari yang bertingkat-tingkat dan biasanya terlihat pada bidang tangensial. Tipe kerinyut juga tak selalu dijumpai pada setiap ragam kayu, namun hanya pada ragam-ragam tertentu seperti kempas (Koompasia malaccensis) dan sonokembang (Pterocarpus indicus).

Gelam tersisip atau kulit tersisip yaitu kulit yang berada di antara kayu, yang terbentuk sebagai akibat kekeliruan kambium dalam membentuk kulit. Gelam tersisip juga tak selalu ada pada setiap ragam kayu. Pelaksanaan-ragam kayu yang kerap kali memiliki gelam tersisip yaitu karas (Aquilaria spp), jati (Tectona grandis) dan api-api (Avicennia spp).

Terdapat perbedaan yang mendasar antara sifat struktur kayu daun lebar dan sifat struktur kayu daun jarum. Kayu-kayu daun jarum tak memiliki pori-pori kayu seperti halnya kayu-kayu daun lebar.Untuk mempertimbangkan ragam sepotong kayu, kegiatan pertama yang wajib dilaksanakan yaitu memeriksa kayu dari https://www.kayukalimantan.com/ tersebut dengan memeriksa sifat kasarnya. Daya dengan sistem tersebut belum bisa diatur ragam kayunya, karenanya terhadap kayu tersebut dilaksanakan pemeriksaan sifat strukturnya dengan mempergunakan loupe.